14 Juni 2009

Joan Laporta jenuh dengan Kebijakan Real Marid

Kompetisi Primera Liga Spanyol belum bergulir. Namun perang urat syaraf antara dua presiden klub raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, sudah memanaskan Primera Liga.

Adalah Joan Laporta, presiden Barcelona, yang kembali mengritik pedas kebijakan Florentinoi Perez, presiden baru Madrid. Dan, ini untuk ke sekian kalinya Laportya mengecam seterunya.

Menurut Laporta, Madrid hanya bisa membeli pemain bintang yang memang sudah jadi. Mereka tak ingin bekerja keras membina pemain muda bertalenta yang kemudian menjadi tulang punggung tim. Madrid lebih memilih jalan pintas dengan mendatangkan pemain bintang. Tak heran bila Madrid tak segan mendatangkan Kaka yang berharga €68 juta dan kemudian Cristiano Ronaldo yang harganya mencapai €96 juta.

"Kami mencetak Pemain Terbaik Dunia, sebaliknya mereka hanya bisa membeli pemain yang sudah jadi. Ada perbedaan sangat besar pada kedua klub ini. Masing-masing memiliki struktur yang berbeda. Demikian pula pemahaman tentang sepakbola dan kehidupan. Kami menggunakan model rancangan masa depan. Sebaliknya, Madrid cenderung berkarakter imperialistik yang hanya bisa mencuri," kritik Laporta.

Saat muka Madrid tercoreng menyusul keberhasilan Barca menjadi tim pertama Spanyol yang meraih treble, mereka kemudian sibuk berburu pemain. Berbeda dengan Barca yang belum bergerak mendatangkan pemain baru. Meski berniat merekrut Zlatan Ibrahimovic atau Franck Ribery, namun Barca tidak seheboh dengan apa yang dilakukan Madrid.
Menurut Laporta, Barca baru selesai memperbarui kontrak kiper Victor Valdes. Mereka juga hanya mengincar pemain 'biasa' seperti Bruno dari Almeria dan Filipe yang bermain untuk Deportivo la Coruna.

Ini bola bung, ingat kata pepatah "Bola Itu Bundar"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar