Real Madrid mulai menapaki anak tangga menuju masa-masa kejayaan seperti era Los Galacticos di awal dekade pertama milenium. Florentino Perez jadi dalangnya setelah untuk kedua kalinya menduduki kursi presiden. Kaka datang, Cristiano Ronaldo akan datang.
Pemain-pemain bintang hadir bukan berarti kesuksesan bisa digaransi. Paling tidak itulah yang ada di pikiran Fabio Cannavaro. Bek gaek Italia ini pantas diminta pendapatnya mengenai Madrid. Tiga tahun ia bernaung di Estadio Santiago Bernabeu. Dua kali berturut-turut ia ikut menyukseskan Madrid menjuarai La Liga Primera.
Momen indah itu berganti. Musim kemarin Madrid gagal total, sementara Barcelona yang merupakan musuh bebuyutan mampu merengkuh tiga titel sekaligus: Liga Champions, La Liga, dan Copa del Rey. Cannavaro yang kembali ke Italia, memperkuat Juventus, mengatakan bahwa di tubuh Madrid terdapat ‘kanker’. Penyakit internal yang tidak bisa disembuhkan dengan hanya menggaet pemain-pemain bintang.
“Klub harus berusaha lebih karena para pemain (bintang) tersebut tidak akan menuntaskan masalah internal klub,” kata Cannavaro yang sedang bersama Timnas Italia di Afrika Selatan dalam persiapan menuju Piala Konfederasi, seperti dirilis Soccernet. “Kebutuhan yang paling mendasar adalah mentalitas sebagai sebuah tim.”
Cannavaro memperkirakan Perez belum akan berhenti berbelanja pemain bintang. “Menurut hemat saya Madrid membutuhkan lima pemain baru,” katanya menambahkan. “Skala prioritas ada di lini depan, karena menyerang merupakan filosofi permainan dari Real Madrid.”
Tugas menyinergikan individu-individu hebat dalam sebuah tim menjadi tanggung jawab pelatih. Dan tugas itu telak dipangku Manuel Pellegrini. Pelatih asal Chile itu juga baru direkrut dari Villarreal. Pengalaman Pellegrini menangani kumpulan pemain bintang sangat minim. Sebuah tantangan yang menarik, tapi bisa jadi bumerang.
14 Juni 2009
Cannavaro : madrid punya masalah internal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar