25 Juli 2009

Daftar Kekejian Israel

Daftar Kekejian Israel

* Pembantaian Yehida, 1947: 13 tewas.
* Pembantaian Khisas, 1947: 10 tewas.
* Pembantaian Qazaza, 1947: 5 anak-anak tewas.
* Pembantaian di Deir Yassin, 1948: Selama serangan ini, wanita-wanita hamil dicabik perutnya dengan bayonet, anggota tubuhnya dipotong-potong, dan lainnya diperkosa. Sekitar 52 orang anak-anak disayat-sayat tubuhnya di depan mata ibunya, lalu mereka
dibunuh secara keji. Lebih dari 280 warga Palestina syahid di tangan zionis.
* Pembantaian Hotel Semirami, 1948: 19 tewas.
* Pembantaian Naser al-Din, 1948: Sekelompok teroris Zionis berpakaian tentara Arab menembaki penduduk kota yang meninggalkan rumahnya untuk menyambut mereka. Hanya 40 orang yang lolos dari pembunuhan ini, dan desa tersebut terhapus dari peta.



* Pembantaian Tantura, 1948: 200 tewas.
* Pembantaian Mesjid Dahmash, 1948: 100 tewas. Sekitar 60.000 orang Palestina keluar dari negerinya, dan 350 orang lebih tewas dalam perjalanan karena keadaan kesehatan yang parah.
* Pembantaian Dawayma, 1948: 100 tewas. Sebagian besar yang terbunuh tengah berada di mesjid untuk melakukan shalat Jumat.
Wanita-wanita Palestina diperkosa selama serangan ini, sementara rumah-rumahnya diledakkan dengan dinamit, padahal ada orang di dalamnya.
* Pembantaian Houla, 1948: 85 tewas. Tentara Israel memaksa 85 orang untuk masuk ke dalam sebuah rumah, kemudian rumah itu dibakar. Setelah itu, sebagian besar warga yang merasa takut melarikan diri ke Beirut. Dari 12.000 penduduk asli Houla, hanya 1200 orang yang tersisa.

* Pembantaian Salha, 1948: 105 tewas. Setelah penduduk suatu desa dipaksa masuk ke mesjid, orang-orang tersebut dibakar hingga tak seorang pun yang tersisa hidup-hidup.
* Pembantaian Deir Yassin, 9 April, 1948: Selama serangan ini, wanita-wanita hamil dicabik perutnya dengan bayonet,hidup-hidup.Anggota tubuh korban dipotong-potong, lalu anak-anak dihantam dan diperkosa. Selama pembantaian Deir Yassin, 52 orang
anak-anak disayat-sayat tubuhnya di depan mata ibunya, lalu mereka dibunuh sedang kepalanya dipenggal. Lebih dari 60 orang wanita terbunuh lalu tubuh-tubuh mereka dipotong-potong.
* Pembantaian di Qibya, 1953: 96 tewas. Sebagian besar mayat mengalami luka tembak di belakang kepala, dan banyak yang tanpa kepala. Bersama orang-orang yang tewas di bawah reruntuhan rumah mereka, banyak wanita-wanita dan anak-anak tak berdosa
yang juga dibunuh secara brutal.
* Pembantaian Kafr Qasem, 1956: 49 tewas. Pembantaian Khan Yunis, 1956: 275 tewas.
* Pembantaian di Kota Gaza, 1956: 60 tewas:
* Pembantaian Fakhani, 1981: 150 tewas.
* Pembantaian Sabra dan Shatila, Lebanon, 1982: Merenggut nyawa lebih dari 3.000 warga Palestina. Arsitek pembantaian itu adalah Ariel Sharon yang bekerjasama dengan kelompok Phalangis Kristen, Lebanon.(Catatan: Setelah Perang 1967, Sharon menyebabkan
160.000 orang Palestina meninggalkan Yerusalem Timur dan menjadi pengungsi. Ketika
Sharon menjadi penanggung jawab keamanan di Jalur Gaza, 16.000 orang diusir untuk kedua kalinya).
* Pembantaian di Masjid Aqsa, 1990: 11 syahid dan 800 terluka.
* Pembantaian di Mesjid Ibrahimi, 1994: Lebih dari 50 orang Islam tewas dan 300 orang luka-luka.
* Pembantaian Qana, 1996: 109 tewas. Pemandangan mengerikan karena pembantaian ini, termasuk anak-anak yang dipenggal kepalanya, tidak akan pernah terlupakan.

Contoh-contoh yang disebutkan di atas hanyalah pembantaian ketika banyak orang-orang Palestina kehilangan jiwanya dalam satu hari saja.
Di luar ini, puluhan orang dibantai setiap harinya selama puluhan tahun, bahkan hingga detik ini. Ironisnya, selama itu pula para penguasa Arab dan Muslim hanya diam, bahkan sebagiannya bersekongkol dengan Israel dan AS.

Hanya Jihad para tentara MUSLIM saja yang dapat
menghentikan kebiadaban Israel.
takbir…
khaibar khaibar ya yahudi
pasukan muhammad akan kembali


2 komentar:

  1. muhamad caw15.04

    alhamdullilah orang palestina emang pantas di tembak

    BalasHapus
  2. Anonim10.25

    Yah orang palestina emang pantas di tembak karena mereka pantas syahid sebagai syuhada setelah lamanya perjuangan mereka ditengah kejinya dunia.

    BalasHapus